9ethuk

Berbagi adalah sumber energi abadi

Rumah (Part 4)

Aku sama Mas Al berniat masuk ke tempat pemasaran tsb, namun kami berkeliling perumahan dulu. Melihat rumah yang sudah jadi, rumah yang masih dalam proses pembangunan, rumah yang sudah ditempati. Sekedar untuk memastikan, apakah nanti penjelasan dari marketingnya sesuai dengan spesifikasi yang ada di lapangan.

Setelah puas melihat-lihat perumahan kamu menuju kantor pemasaran yang kebetulan ada di komplek perumahan tsb. Seperti biasa, kami bertanya perihal tentang perumahan. Sama masnya marketing dijelaskan mulai dari siapa developper, sarana prasarana perumahan, lokasi perumahan dari beberapa fasilitas umum terdekat, type unit yang dipasarkan, site plan perumahan, spesifikasi bahan bangunan hingga yang paling ingin kami tau yaitu pricelist (harga rumah yang ditawarkan).

Bahkan, kita diajak mas marketingnya untuk melihat progress pembangunan jalan raya yang infonya akan segera dilanjutkan. dari jauh terlihat 2 ruas jalan raya. Masing masing bisa menampung sekitar 2 jalur mobil. Wow lumayan besar jalan raya di depan perumahan tsb. Dan satu lagi, perumahan ini dekat dengan rencana pembangunan GOR bogoryang infonya sebentar lagi bakal mulai dikerjakan.

Ada berbagai macam type rumah, mulai dari type 36, 48, 58 hingga type 225. Mbook!! harganya pun sangat bervariasi. tergantung type bangunan dan luas tanah.

Overall perumahan ini keren menurutku, meski saat itu jalan menuju kesana masih makadam atau aspal yang sudah rusak. Tapi jika pembangunan jalan alternatif tembus tol sentul sudah selesai dan pembangunan GOr juga sudah selesai. Maka bisa dipastikan harganya bakal melonjak drastis!! Artinya, selain buat hunian, perumahan ini (jika realisasi pembanguan jalan raya tembus tol sentul dan pembangunan GOR bogor jadi dikerjakan, coz saat ke sana belum ada tanda2 mulai dikerjakan) akan sangat menggiurkan untuk investasi jangka panjang. Tapi, ya itu seperti ‘gambling’ dengan info janji pembanguan jalan dan GORnya.

kalau dilihat harga yang ditawarkan, mungkin gabungan gajiku ma sistri hanya mampu untuk beli di type 48 atau type 58 jika agak dipaksakan. Pun Mas Al juga demikian. Puas bertanya tanya dan diberi brosur perumahan lengkap dengan harga harganya. Kami pulang, aku dianter Mas Al ke stasiun bojong, dan Mas Al motoran kembali ke serpong. kasian Mas Al, aku agak khawatir takut apa apa aja. Coz jauh jaraknya.

Dari bojong gede, kami berpisah, aku ke jakarta naik KRL, Mas Al kembali ke serpong naik motor.

Target sebenarnya kali ini adalah memastikan sekaligus meminta pertimbangan perumahan yang di telaga permai cimanggis. Bukan yang di erfina kencana regency, tadi ke erfina sebenarnya hanya sekedar pengen tau aja, tapi ternyata setelah kesana jadi masuk list yang perlu dipertimbangkan. Apakah akan ambil di telaga permai cimanggis atau erfina yang baru sekali aku datangi. Yang jelas untuk opsi perumahan pertama (pesona darussalam) sudah kita tutup.

Malam harinya seperti biasa aku sampaikan ke Istri hasil ‘touring’ hari itu, baik tentang telaga permai, maupun tentang erfina. Brosur kedua perumahan itu kita sandingkan. Yang kita bandingkan adalah Harga VS type rumah, luas tanah, spesifikasi bangunan, dan kemudahan transportasi ke Tol maupun ke Stasiun. Selain hal itu tidak kami hiraukan, sebab kedua perumahan ini hanya terpaut sekitar 3 km, jadi untuk saran umum, sekolah, Rumah sakit, wisata dll relatif sama.

Hasil diskusi diatas kertas adalah berimbang. telaga permai maksimal type rumah yang ditawarkan adalah 48 dengan luas tanah bisa sampai 160an maksimal. Kalau di erfina type yang ditawarkan bisa sangat besar, tapi kami batasi sebatas yang kita mampu beli saja. Diluar itu. Lupakan!! hehehe. Dengan harga yang relatif sama, keuntungan di telaga permai adalah luas tanah lebih besar, dekat dengan jalan raya bogor, lingkungan perumahan sudah terbentuk (perumahan di dalam perumahan), adem. Sedang kekurangannya, akses ke tol relatif macet, perjalanan ke stasiun bakal butuh waktu lebih lama (dibanding dari erfina, akeran jaraknya 3 km sebelum erfina arah ke stasiun). dari kedua hal tersebut, point jarak ke stasiunlah yang menjadi pertimbangan terberat saya, kasihan istri.

Sedang di erfina, keuntungan yang kami dapat lebih dekat dengan stasiun, luas banguan bisa dapat lebih besar yaitu hingga type 58. Kekurangan, maksimal tanah yang bisa kita dapat dengan gabungan gaji kami lebih kecil dari telaga permai, lingkungan sekitar perumahan belum terbentuk. Ehhmm, yang masih tanda tanya atau saya istilahkan gambling artinya jika benar akan menjadi nilai tambah, namun jika tidak benar bisa jadi kekurangan, yaitu tentang rencana pembangunan Jalan tembus tol sentul dan pembangunan GOR Bogor. Dar kekurangan dan kelebihan diatas, nilai positif yang memberatkan adalah lebih dekat dengan stasiun.

Hasil dikusi dengan istri adalah kita berdua akan motoran (untuk ketiga kalinya) ke arah cibinong dari Jakarta. Istri ingin melihat langsung erfina supaya bisa lebih membandingkan secara objective. Ya logis sih menurutku, sebab istri sudah pernah liat langsung telaga permai namu belum nelihat langsung erfina.

to be continued.

2 comments on “Rumah (Part 4)

  1. sunarto
    March 4, 2013

    Mas sudah tinggal di erfina? Gimana kesannya? Kemarin saya juga tertarik beli disana

  2. laycaolay
    July 18, 2013

    MobilWOW merupakan komunitas penggemar dan pasar mobil terdahsyat Indonesia saat ini

Leave a reply to sunarto Cancel reply

Information

This entry was posted on October 20, 2012 by in [Perjalanan Hidup] and tagged , , , , .

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 157 other subscribers

Tulisan Terdahulu